Berdasarkan hal tersebut, Fahmi beserta anggota tim lainnya menggagas sebuah inovasi terkait penggunaan lateks yang ramah lingkungan. Lateks tersebut memiliki sifat mekanik yang sama, tetapi zat penyusunnya tidak menyebabkan alergi bagi kulit.
Mahasiswa angkatan 2018 ini menegaskan bahwa lateks ramah lingkungan yang digagas timnya tersebut memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan produk lain. Menurutnya, lateks ramah lingkungan lain berfokus pada penguraiannya saja, tetapi tidak memperhatikan sifat mekanik bahan, antibakteri, dan zat pengikat protein alergi.
“Hal itulah yang menjadi kelebihan lateks kami,” ujarnya.
Diketahui, berkat gagasannya tersebut, karya tulis tim ini berhasil menjuarai lomba berskala internasional. Tim ini berhasil meraih medali perak pada ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021 kategori Enviromental Science yang diadakan Februari lalu.
Alumnus SMAN 1 Depok itu berharap inovasinya dapat berkembang hingga skala industri agar dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dan melangkah ke kancah internasional. “Saya berharap inovasi ini dapat menginspirasi semua orang untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia,” katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait