Nur Kholis bersama salah satu karya batik buatannya. (Foto: IG @kholis bangsawan).

Sementara waktu itu, toko batik miliknya sudah relatif berjalan dan sudah ada pelanggan. Maka mau tidak mau, toko sewa itu harus dipertahankan. Sebab, menutup sama halnya mengucap salam perpisahan dengan pelanggan. Usaha akan berhenti dan mati.

Di tengah kebingungan itulah dia mengikuti saran seorang teman untuk memanfaatkan program Kredit Uaha Rakyat (KUR) yang disediakan Bank BRI untuk UMKM. Berbekal sertifikat Petok D rumah milik mertua, Nur Kholis memberanikan diri mengajukan pinjaman sebesar Rp25 juta dengan tenor atau jangka waktu pengembalian selama empat tahun. 

Perempuan muda di Gresik semangat belajar membatik di galeri batik Bangsawan. (Foto: Ihya` Ulumuddin).

"Alhamdulillah, langsung disetujui dan bunganya rendah," katanya. 

Nur Kholis menceritakan, hanya sekali disurvei oleh petugas lapangan dan langsung disetujui. Sebab, saat itu, kondisi toko sudah berjalan dan catatan rekening koran juga kategori sehat. "Pokoknya, kalau usahanya benar-benar ada dan nasabah kredibel pasti disetujui," tuturnya. 

Pinjaman bank itulah yang digunakan Nur Kholis untuk memperpanjang masa sewa toko hingga dua tahun sekaligus, yakni Rp20 juta. Sementara sisanya digunakan tambahan untuk modal usaha. 

Benar saja, keputusan Nur Kholis untuk mengajukan KUR BRI teryata tepat. Toko batik miliknya sukses bertahan hingga lima tahun dan dia bisa mengangsur pinjaman sampai lunas dengan tepat waktu. 

Di tahun kelima (2016) itulah Nur Kholis berpikir lebih maju lagi. Dia tidak ingin hanya sekadar menjadi pedagang yang hanya bergantung pada tengkulak-tengkulak besar. 

Sebaliknya dia ingin menjadi produsen. Sebab dengan begitu dia bisa menjaga kualitas batik sesuai permintaan pelanggan.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network