Benar saja, begitu korban pulang, pelaku lantas membacok Kusairi dengan celurit saat masih berada di atas sepeda motornya. Tetapi karena celurit yang digunakan tak tajam, pelaku mengganti celurit dengan celurit
kedua yang telah disiapkannya.
Korban sempat berlari, tetapi berhasil ditemukan pelaku, yakni sekitar 200 meter dari lokasi pertama pembacokan. Di sanalah Samidi dengan membabi buta menghabisi nyawa tetangganya.
Total ada 32 luka terbuka dan enam luka fatal akibat sabetan celurit tersebut. Luka bacok itulah yang membuat korban meninggal dunia.
Wisnu mengatakan, pelaku tega menghabisi nyawa tetangganya karena menduga korban telah menyantet istrinya hingga meninggal dunia pada 2015 silam. Tersangka berasumsi, bahwa korban melakukan aktivitas perdukunan santet ke istrinya.
Pengakuan Samidi, korban beberapa kali menaburkan garam di sekitar rumahnya. Dari situlah, pelaku semakin yakin bahwa korban telah menyantet istrinya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait