Masih menurut sumber, korban langsung membuat testimoni kepada teman-temannya sesama aktivis di kampus soal kejadian tersebut.
"Setelah itu dengan didampingi aktivis yang lain mereka menyampaikan persoalan ke pihak kampus," katanya.
Aktivis Dewan Eksekutif Mahasiswa Instute (Dema I) IAIN Tulungagung Roiyatus Saadah yang mendampingi korban mengatakan, bukti dugaan pelecehan seksual tersebut sudah dikumpulkan. Termasuk chat WA pelaku kepada korban enam hari setelah kejadian. Chat tersebut berisi permintaan maaf pelaku.
"Semua alat bukti dugaan pelecehan seksual tersebut sudah kami kumpulkan," kata Roiyatus.
Bersama puluhan mahasiswa lintas fakultas, para aktivis ini menggelar unjuk rasa di depan Rektorat IAIN. Mereka menuntut Rektorat mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual tersebut. Para aktivis juga menuntut kampus menangguhkan ijazah pelaku yang baru saja diwisuda.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait