Ponselnya berkali-kali berdering, suara lantang di ujung telepon menanyakan kabar dirinya. Ia mencoba untuk bisa tegar dan berharap ribuan doa yang dilayangkan untuk suaminya bisa menembus pintu langit.
Beberapa grup di WhatsApp juga masih terus dipantau. Saling berkabar dengan keluarga lainnya yang sesama kru kapal. "Saya belum bisa berkata banyak, lihat tayangan televisi juga jadi sedih," ungkapnya.
Dukungan dari keluarga dan teman serta para tetangga terus mengalir. Menguatkan hatinya untuk bisa tegar menerima kenyataan yang ada. Suaminya yang begitu penyayang tak akan hilang dalam kenangan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait