Suasana saat penggeledahan rumah Bupati Tulungagung nonaktif Syahri Mulyo yang dijaga ketat polisi. (Foto: iNews/Anang Agus Faisal)

TULUNGAGUNG, iNews.id – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah pribadi Bupati nonaktif Syahri Mulyo di Desa Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (9/6/2018). Penggeledahan berlangsung tertutup dengan dikawal Unit Sabhara Polres Tulungagung.

Rombongan penyidik KPK tiba di rumah Syahri Mulyo yang saat ini masih buron sekitar pukul 09.30 WIB. Bupati Tulungagung nonaktif itu sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi sejumlah proyek infrastruktur.

Terpantau, kedatangan penyidik menggunakan empat unit mobil. Kendaraan itu masuk melalui pintu gerbang utama rumah Syahri dan langsung menuju ke halaman belakang. Tak berselang lama, gerbang rumah ditutup dan dijaga ketat polisi.

"Tugas kami membantu pengamanan jalannya operasi penggeledahan," kata Kasat Sabhara Polres Tulungagug AKP Luwi Nur.


Hingga berita diturunkan, operasi penggeledahan masih berlangsung. Awak media dilarang masuk dan hanya menunggu di depan pintu gerbang.

Diketahui, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sebelumnya mengungkapan, Bupati Tulungagung nonaktif Syahri Mulyo diduga menerima uang suap sebesar Rp2,5 miliar. Uang itu diterima dalam tiga tahap dari Susilo Prabowo salah satu kontraktor yang kerap memenangkan proyek-proyek di Pemkab Tulungagung sejak 2014 hingga 2018.

Dalam OTT KPK di Tulungagung, Syahri dinyatakan melarikan diri. KPK mengultimatumnya untuk segera menyerahkan diri. Namun bukannya menyerahkan diri, Syahri Mulyo  mendadak muncul lewat video pendek dari tempat persembunyian. Dalam rekaman berdurasi 28 detik, Syahri yang ditetapkan tersangka oleh KPK mengatakan biarlah dirinya menjadi korban politik.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network