Salah satu anggota keluarga korban ledakan bom di tiga gereja di Surabaya mendatangi kamar jenazah RS Bhayangkara. (Foto: iNews.id/Pramono Putra)

SURABAYA, iNews.id – Jumlah korban tewas akibat ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya bisa terus bertambah. Data sementara, korban tewas sebanyak 13 orang dan 41 lainnya luka-luka. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah menyusul proses identifikasi potongan tubuh korban yang belum selesai.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, 13 korban tewas tersebut masing-masing berasal dari Gereja Santa Maria Ngagel Utara tujuh orang,  GKI Jalan Diponegoro tiga orang dan tiga orang di Gereja Pante Kosta Jalan Arjuno. "Data 13 ini masih sementara. Nanti saya update lagi. Sedangkan yang luka dan menjalani perawatan masih 41 orang," kata Barung di kompleks Kamar Mayat RS Bhayangkara Polda Jatim,  Minggu (13/5/2018).

Barung mengatakan, seluruh korban dan potongan tubuh dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara. Hal ini untuk pendataan postmortem dan antemortem. Antemortem merupakan data-data fisik khas korban sebelum meninggal. Mulai dari pakaian atau aksesoris yang terakhir kali dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan, serta sampel DNA.

Sementara postmortem merupakan data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal. Seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi dan foto diri korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-barang yang melekat di tubuhnya dan sekitarnya, bahkan termasuk isi kantong pakaiannya.

Barung memyampaikan, hingga pukul 20.00 WIB, dua jenazah teridentifikasi sebenarnya akan diserahterimakan kepada pihak keluarga. Namun, proses tersebut terpaksa ditunda karena ada data primer yang belum lengkap.  Masing-masing berupa sidik jari dan gigi. "Pihak keluarga sudah kami panggil. Tetapi,  batal kami serahterimakan karena ada dua data primer yang belum lengkap," katanya. 

Sementara itu, hingga pukul 20.40 WIB, keluarga korban terus berdatangan ke kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim.  Namun, mereka enggan memberi keterangan apapun karena masih shock. "Nggak mau, jangam ambil gambar," kata salah seorang keluarga dari korban bernama Evan Vinsensius.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network