MADIUN, iNews.id - Tangis haru mewarnai pertemuan korban pemerkosaan di Madiun dengan ibu kandungnya, Kamis (26/102023). Keduanya tak kuasa menahan sedih atas tindakan bejat tiga orang dekatnya, yakni ayah kandung, paman dan kakeknya.
AP (17) langsung memeluk erat ibu kandungnya sambil menangis sesenggukan. Sang ibu, Winarsih, pun mendekap erat sang anak sambil meneteskan air mata.
Pertemuan anak dan ibu di pinggir jalan itu pun membuat warga sekitar iba hingga meminta mereka singgah. Di tempat itulah, korban menumpahkan semua peristiwa kelam yang dialami selama tinggal bersama ayah kandungnya di Madiun.
Tak hanya penyiksaan, korban juga dipaksa melayani nafsu bejat para pelaku, termasuk saat dia diperkosa secara bergantian oleh ayah kandung, paman dan kakeknya sendiri selama lima hari berturut-turut.
Mendengar cerita itu, sang ibu, Winarsih pun syok dan meneteskan air mata. Menurut Winarsih, tindakan kasar suami atau ayah kandung korban sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, saat dia baru menikah dan mengandung korban, perlakuan kasar kerap dia terima.
Winarsih mengaku pernah dicekik, ditendang bahkan diancam bunuh. Lebih memilukan lagi, bayi yang dikandungnya kala itu dianggap sebagai anak haram dan bukan darah dagingnya.
"Saya pernah diancam dan ditantang tes DNA. Katanya bayi yang saya kandung bukan anaknya. Saya sering disiksa, sampai akhirnya, ketika anak saya lahir, saya pergi dari rumah. Saya tidak tahan," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait