"Saya nabung sejak tahun 1986. Kalau dihitung ya 37 tahun. Uang hasil narik becak saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Alhamdulillah cukup untuk mendaftar," katanya.
Sejatinya Mudjib mendaftar haji bersama sang istri dijadwalkan berangkat pada 2020. Namun, karena pandemi Covid1-9 melanda, keberangkatan ibadah haji Mudjib dan istri ditunda.
Sayangnya, Mudjib gagal berangkat berdua. Sebab pada tahun 2020 sang istri meninggal dunia. "Iya tadinya mau berangkat dengan istri. Tapi lebih dulu meninggal karena Covid-19," katanya.
Meski begitu dia bersyukur bisa meraih mimpinya pergi ke tanah suci. "Alhamdulillah, senang sekali mas. Kawan-kawan juga terus ngasih semangat. Katanya kalau sudah pernah ke sana pasti ingin datang lagi," ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait