Jayakatwang cukup cerdik dalam mengelola strategi perang. Awalnya, pasukan Jaran Guyang hanya untuk pancingan untuk mengosongkan ibu kota. Dengan kehadiran pasukan Jaran Guyang, maka seluruh pasukan Singasari yang berjaga akan keluar dari istana. Pasukan yang berada di dalam istana pun menjadi kosong.
Dengan kekosongan itu, pasukan Patih Kebo Mundarang bisa masuk dari sisi selatan untuk menduduki istana Kerajaan Singasari. Ironisnya, dikisahkan saat penguasaan istana Kerajaan Singasari ini Kertanegara tengah mengadakan pesta miras sebagai salah satu ritual agama yang dianutnya.
Dalam kondisi mabuk dan tak siap, Kertanegara langsung keluar menghadapi serangan musuh. Saat itu pula dengan tanpa kekuatan dan keamanan pasukan yang memadai, Singasari berhasil ditaklukkan oleh Jayakatwang.
Pemberontakan ini mengakhiri hidup Kertanegara yang tewas dibunuh oleh Jayakatwang, setelah bersekongkol dengan para mantan anak buah Kertanegara seperti Arya Wiraraja, Mpu Raganata, Patih Kebo Anengah, Panji Angragani, dan Wirakreti.
Selain itu, kekuasaan Kerajaan Singasari pun akhirnya runtuh seiring dengan tewasnya Kertanegara.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait