Kepemimpinan Jayanegara banyak menimbulkan makar dan pemberontakan. (ilustrasi).

Pada peristiwa itulah, nama Gajah Mada mulai disebut-sebut dalam kitab Pararaton. Jayanagara dibawa ke sebuah desa bernama Bedander di luar kotaraja Majapahit. Erat kaitannya kenapa Jayanagara dibawa ke desa ini oleh Gajah Mada karena Bhayangkara tersebut mengenal betul daerah tersebut. 

Ada dua versi yang menyebutkan lokasi tersebut adalah Desa Bedander yang saat ini masuk Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, namun ada versi yang menyebutkan desa itu adalah Desa Dander, yang kini masuk Kabupaten Bojonegoro. Namun banyak hang meyakini Desa Bedander di Jombang-lah yang masuk akal, karena lokasinya yang tak terlalu jauh dari Trowulan. 

Di desa itu, Raja Jayanagara ditampung sementara di rumah kepala Desa Bedander, dan keberadaannya benar-benar dirahasiakan. Hal ini karena pasukan Bhayangkara tahu Ra Kuti sedang memburu mereka dan Jayanagara.

Bahkan Gajah Mada nekat membunuh seorang pengalasan karena nekat akan meminta izin paksa untuk pulang ke Kotaraja Majapahit. 

Pasca peristiwa pembunuhan yang dilakukan Gajah Mada kemudian berkunjung ke kotaraja Majapahit untuk mencari informasi terkait keberadaan istana. Ia menyamar layaknya intelijennya dan mengumpulkan informasi - informasi terkait kesukaan rakyat kepada Ra Kuti dan Jayanagara. 

Dari intelejennya diperoleh informasi bahwa Ra Kuti tidak begitu disukai oleh rakyat dan para pejabat istana yang tengah berkuasa. Kala itu seorang ditentukan oleh keperkasaan dan kewibawaannya saja, namun juga trah bangsawannya. Hal ini yang menjadi salah satu yang dianggap penting.

Meskipun zalim, Jayanagara tetap dipandang tinggi sebagai raja, karena ia adalah trah langsung dari Prabu Kertarajasa, yang mewarisi darah Raja Singasari.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network