Lukisan imajiner tentang sosok Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pajajaran konon sempat membuat parit yang besar di luar benteng Pakuan. Parit ini digunakan untuk mengaliri drainase air di persawahan warga.

Benteng yang dikelilingi parit ini tertulis dalam buku "Hitam Putih Pajajaran : dari Kejayaan hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran" tulisan Fery Taufiq El Jaquene, membentang dari Jembatan Bondongan sampai stasiun Batutulis, mengikuti rel kereta api sekarang.

Terdapat juga Gunungan dan Telaga Rena Mahawijaya yang letaknya berada di Bukit Badigul Rancamaya dan pada kaki Bukit Badigul. Telaga Rena Mahawijaya merupakan danau buatan yang diperuntukkan sebagai tempat upacara srada. 

Seiring berkembangnya zaman, fungsi telaga ini tidak hanya sebagai tempat upacara, tetapi memiliki multifungsi yang implikasinya berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat. Wujud positif dari adanya Telaga Rena Mahawijaya adalah sebagai area penampungan air untuk membuat persediaan air ketiak musim kemarau datang.

Sementara di ibu kota kerajaan Pakuan tinggal raja-raja Pajajaran dan warisan dari kerajaan terdahulu Sunda dan Galuh. Wilayah ini berada di dalam benteng yang tersusun kokoh untuk melindungi ibu kota Pakuan.

Potret raja yang menjadi simbolis masyarakat Sunda atas kebijaksanaan dalam memimpin rakyatnya adalah Sri Baduga Maharaja, atau lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi.


Editor : Nani Suherni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network