Kondisi ekonomi keluarga ini juga berdampak pada pendidikan anak-anaknya. Ardiansyah, anak ketiga mereka yang seharusnya masuk SMP, terpaksa berhenti sekolah karena orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.
"Sudah dua tahun hidup di sini. Kalau kendalanya ya, air buat mandi ya asin," ujar Budiono di lokasi, Rabu (14/5/2025).
Menanggapi kondisi keluarga ini, Kementerian Sosial (Kemensos) turun tangan dan memberikan kesempatan kepada Ardiansyah untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat yang akan dibuka pada Juli mendatang.
Sekolah ini dirancang sebagai boarding school gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, guna memutus rantai kemiskinan.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf memastikan bahwa Sekolah Rakyat akan menyeleksi siswa dari keluarga kurang mampu.
Dari data Kemensos, terdapat 2.000 anak dari keluarga miskin ekstrem yang akan diterima pada tahap awal. Khusus di Kota Pasuruan, sebanyak 50 siswa akan mendapatkan kesempatan tersebut.
"Kami datang ke sini untuk memastikan bahwa keluarga ini tergolong miskin ekstrem dan harus mendapatkan bantuan," kata Saifullah Yusuf.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait