Keluarga di Kota Pasuruan, Jawa Timur terpaksa tinggal di toilet umum komunal selama dua tahun terakhir ini karena keterbatasan ekonomi. (Foto: Jaka Samudra).

PASURUAN, iNews.id - Keluarga di Kota Pasuruan, Jawa Timur terpaksa hidup di toilet umum komunal. Satu keluarga ini memilih tinggal di tempat tersebut karena keterbatasan ekonomi. 

Pasangan suami istri (pasutri) Budiono dan Siti Anisah bersama tiga anaknya itu telah menetap di toilet tersebut selama dua tahun terakhir. 

Pasangan ini sehari-hari bekerja sebagai pemulung, namun penghasilan mereka yang hanya Rp30.000 per hari. Jumlah tersebut dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk makanan. 

Kondisi tempat tinggal mereka sangat memprihatinkan, hanya berukuran 3x3 meter, terletak di dekat area tambak milik petani, dan berbatasan langsung dengan deretan toilet milik pemerintah kota. 

Mereka memasak di samping toilet. Untuk memastikan kenyamanan tidur, toilet umum tersebut ditutup maksimal pukul 22.00 WIB. 

Mereka tinggal di area toilet tersebut atas bantuan warga sekitar yang memberikan tempat seadanya karena keluarga itu kerap pindah-pindah kontrakan akibat ketidakmampuan membayar sewa.

Kondisi ekonomi keluarga ini juga berdampak pada pendidikan anak-anaknya. Ardiansyah, anak ketiga mereka yang seharusnya masuk SMP, terpaksa berhenti sekolah karena orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. 

"Sudah dua tahun hidup di sini. Kalau kendalanya ya, air buat mandi ya asin," ujar Budiono di lokasi, Rabu (14/5/2025).

Menanggapi kondisi keluarga ini, Kementerian Sosial (Kemensos) turun tangan dan memberikan kesempatan kepada Ardiansyah untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat yang akan dibuka pada Juli mendatang. 

Sekolah ini dirancang sebagai boarding school gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, guna memutus rantai kemiskinan.

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf memastikan bahwa Sekolah Rakyat akan menyeleksi siswa dari keluarga kurang mampu. 

Dari data Kemensos, terdapat 2.000 anak dari keluarga miskin ekstrem yang akan diterima pada tahap awal. Khusus di Kota Pasuruan, sebanyak 50 siswa akan mendapatkan kesempatan tersebut.

"Kami datang ke sini untuk memastikan bahwa keluarga ini tergolong miskin ekstrem dan harus mendapatkan bantuan," kata Saifullah Yusuf.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network