KH Hasyim Asy"ari Pendiri Nahdlatul Ulama (Foto Istimewa)

MADIUN, iNews.id - Kisah pidato heroik KH Hasyim Asy'ari pada Muktamar ke-17 Nahdlatul Ulama (NU) di Madiun akan diulas dalam artikel ini. Pidato itu disampaikan Kiai Hasyim menyusul pemberontakan PKI di Madiun pada 18 September 1948 di bawah komando Musso dan Amir Sjarifuddin. 

Sebelum meletus pemberontakan yang kemudian dikenal dengan Madiun Affair, orang-orang PKI atau FDR (Front Demokrasi Rakyat), telah menyebar teror yang membuat masyarakat tercekam ketakutan. 

Di wilayah Madiun dan sekitarnya, aksi pencurian, penganiayaan, perampokan dan pembunuhan merajalela. Aksi kejahatan yang terjadi lebih banyak menyasar tokoh agama, tokoh NU, tokoh Masyumi dan orang-orang kaya yang berstatus haji.

Seiring itu beredar seruan gelap di masyarakat, jika ingin selamat jauhi tokoh agama, Masyumi, dan NU dan bergabunglah kepada PKI.

NU tidak tinggal diam. Untuk menghentikan keresahan masyarakat yang semakin meluas, pada 24 Mei 1947, NU memutuskan menggelar Muktamar NU ke-17 di Madiun yang merupakan pusat kegiatan PKI nasional.

“Karena itu sebagai tandingannya NU juga menyelenggarakan kegiatan nasional di kota itu (Madiun),” demikian dikutip dari buku Benturan NU PKI 1948-1965 (2013).


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network