SURABAYA, iNews.id - Pertempuran sengit Kerajaan Mataram dengan pasukan Madiun dan Ponorogo sengit membuat Panembahan Senopati bersedih. Penyebabnya, kuda Puspa Kencana kesangannya tewas dalam pertempuran itu.
Saking sedihnya, Panembahan Senopati melarang keturunannya menunggangi kuda berwarna cokelat kemerahan seperti Puspa Kencana.
Pada buku "Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung, tulisan De Graaf dikisahkan, sebelum bertempur dengan pasukan Madiun, Panembahan Senopati bertemu dengan Sunan Kalijaga untuk memperoleh pusaka keramat berupa baju Kiai Gundil atau Antakusuma. Pusaka itu konon bisa membuat seseorang bisa kebal dari benda-benda tajam.
Pusaka tersebut merupakan salah satu dari empat pusaka kerajaan besar sebagaimana diambil dari Babad Tanah Djawi.
Mengenai pertempuran di Madiun Babad Tanah Djawi dikisahkan, Senopati melihat sebagian musuh pulang yang dalam keadaan kurang waspada. Dia lantas memerintahkan penyerangan dari tiga arah sebelum fajar.
Senopati dengan baju Kiai Gundil, di atas kuda Puspa Kencana, turut serta dalam pertempuran yang seru itu. Kuda Senapati sudah mati menjelang pukul 9, tetapi masih sanggup melayani majikannya sampai pukul 12, dan baru pada saat itu Mandaraka menyadari bahwa kudanya sudah tewas.
Semenjak itu tidak seorang pun keturunan Senopati yang boleh naik kuda berwarna kemerahan. Lalu Senopati memutuskan memasuki keraton.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait