JAKARTA, iNews.id - Keberadaan Gunung Bromo di Jawa Timur tak lepas dari cerita turun-temurun sosok Rara Anteng dan Jaka Seger. Rara Anteng adalah pengikut Prabu Brawijaya.
Setelah Kerajaan Sengguruh jatuh, dia tak mengikuti Prabu Brawijaya mengungsi ke Panarukan. Rara Anteng memilih menuju Gunung Brama. Dia kemudian menikah dengan Jaka Seger, seorang putra Brahmana.
Pernikahan Rara Anteng dan Jaka Seger melahirkan Purbawisena Mangkurat di Tengger. Dikutip dari 'Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit', nama Tengger merupakan perpaduan Rara Anteng dan Jaka Seger.
Roro Anteng dipercaya sebagai keturunan Kerajaan Majapahit dan titisan dewa yang memiliki paras cantik. Konon, Kiai Bimo diberikan syarat untuk membuat lautan sebelum fajar tiba.
Namun usaha itu gagal karena Roro Anteng sengaja membangunkan ayam-ayam untuk berkokok hingga Kiai Bimo percaya bahwa fajar telah tiba. Hal itu membuat dia sangat marah dan melemparkan sebuah batu besar yang tengkurap dan saat ini dikenal dengan Gunung Batok.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait