Makam Ki Ageng Selo di Grobogan, Jawa Tengah. (Solichan Arif).

Pohon gandrik tua itu berdiri di sebelah pesarean atau makam Ki Ageng Selo yang berlokasi di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Konon, dari pohon gandrik, petir yang sudah tidak berdaya itu kemudian dikurung di Lawang Bledeg, yakni pintu masuk masjid Agung Demak. Secara kasat mata penampakannya berupa ukiran motif tumbuhan dan dua kepala naga.

Pada siang yang terik itu, kawasan pesarean Ki Ageng Selo tampak sepi. Di tempat parkir kendaraan roda empat yang lapang, hanya terlihat dua kendaraan. Tampak beberapa orang juru parkir asyik nongkrong di warung kopi.   

Saat melewati gapura menuju lokasi makam, suasana di dalam lorong menuju makam terasa lebih sunyi. “Peziarah lebih ramai kalau malam hari, khususnya pada malam Jumat,” demikian keterangan dari juru parkir.

Ki Ageng Selo merupakan leluhur Danang Sutawijaya, yakni raja pertama Mataram Islam yang bergelar Panembahan Senopati. Pada masa mudanya, Sutawijaya diketahui diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, Raja Pajang.  

Sesuai silsilahnya, Ki Ageng Selo yang bergenealogi dari Prabu Brawijaya, Raja Majapahit, menurunkan Ki Ageng Ngenis dan Ki Ageng Pemanahan, yaitu ayah Panembahan Senopati.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network