MALANG, iNews.id - Kisah Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari yang berasal dari kasta terendah sudra. Dia berhasil naik derajat hingga akhirnya menjadi raja di Kerajaan Singasari setelah menguasai Tumapel usai menggulingkan penguasa sebelumnya Tunggul Ametung.
Sebelum menjadi raja besar, konon asal usul Ken Arok masih tidak jelas. Tetapi harus diakui Ken Arok sejak kecil memiliki kecerdasan luar biasa dan budi pekerti yang lebih bagus dibanding anak sejawatnya.
Hal ini tampak saat Ken Arok remaja berguru pada seorang brahmana, pendeta Hindu bernama Lohgawe. Kecerdasannya inilah yang menyebabkan sang guru Lohgawe memberinya nilai lebih dibanding murid lainnya.
Nama Ken Arok muncul dari nama julukan atau gelar kehormatan, tapi bukan karena silsilah melainkan keluhuran budinya. Hal ini terungkap dalam buku berjudul "Hitam Putih Ken Arok dari Kejayaan hingga Keruntuhan" karya Muhammad Syamsuddin.
Gelar kehormatan ini diberikan kepada seseorang karena kemuliaan atau keluhuran budi pekertinya. Kemudian kata Arok sendiri merupakan pemberian nama dari seorang brahmana bernama Sang Hyang Lohgawe.
Dikisahkan pemberian nama ini diberikan setelah dia mampu dan berani mengutarakan pendapat, pengetahuan dan kritiknya terhadap kaum brahmana. Padahal Ken Arok datang dari golongan sudra atau kasta terendah dalam agama Hindu.
Ken Arok dikisahkan pernah memberikan pengetahuan dan kritiknya di hadapan gurunya di tengah para santri lain yang juga sama-sama berguru kepada Lohgawe. Kata Arok sendiri adalah nama yang berarti 'pembangun'. Ketika dia diberi nama oleh maha gurunya ini menandakan Arok telah lulus sebagai brahmana.
Meski dalam waktu yang tergolong singkat, Arok berhasil lulus dengan capaian yang cukup tinggi. Ken Arok berhasil lulus mendahului para santri lainnya yang terlebih dahulu menimba ilmu ke Lohgawe. Sejak dinyatakan lulus inilah, Lohgawe memperbolehkan Arok meninggalkan dirinya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait