Makam Bupati Surabaya, Jangrana atau Jayengrono (Foto: Ikomedia).

Rangkaian perjanjian itu membuat pemerintahan Mataram di masa Pakubuwana tersandera dan terpaksa menghukum mati sang tim suksesnya. Hukuman ini diberikan karena pihak VOC menemukan bukti bahwa Jangrana berkhianat dalam perang melawan Untung Surapati tahun 1706.

Setelah tewas, Adipati Jangrana ini digantikan oleh adiknya bernama Jayapuspita sebagai Bupati Surabaya. Pada tahun 1714, Jayapuspita menolak menghadap Kartasura dan mempersiapkan pemberontakan.

Pada tahun 1717, gabungan pasukan Kartasura dan VOC bergerak menyerbu Surabaya. Peristiwa peperangan ini konon terjadi lebih mengerikan daripada perang di Pasuruan terdahulu, semasa Untung Surapati. Jayapuspita akhirnya kalah dalam peperangan ini, ia terpaksa menyingkir ke Japan, sekarang Mojokerto pada tahun 1718. 

Sunan Pakubuwana I ini meninggal dunia pada tahun 1719. Sepeninggalnya, tahta raja Mataram di istana Kartasura beralih ke putranya yang bergelar Amangkurat IV. Pemerintahan Amangkurat IV ini kemudian dihadapkan pada pemberontakan oleh saudara-saudaranya sesama putra Pakubuwana I. Mereka yang memberontak mulai Pangeran Blitar, Pangeran Purbaya, dan Pangeran Diponegoro Madiun.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network