Laksamana Cheng Ho, utusan Kaisar China yang kerap dikirim ke Kerajaan Majapahit. (Foto: Ist)

Pada 1403, Kaisar Yung Lo mengirim utusan ke Majapahit untuk memberitahukan penobatannya sebagai kaisar baru. Pemberitahuan itu segera disambut dengan pengiriman utusan balasan ke negeri China untuk memberikan ucapan selamat.   

Hubungan antara negeri China dan Majapahit makin hari bertambah erat. Apalagi setelah Wikramawardhana sebagai Raja Majapahit menerima stempel perak berlapis emas dari Kaisar China

Stempel itu sebagai tanda terima kasih Wikramawardhana yang mengirim utusan ke negeri China dengan membawa upeti.

Rupanya kiriman stempel perak berlapis emas itu membangkitkan niat Raja Kerajaan Timur, dalam hal ini pecahan Kerajaan Majapahit bagian timur untuk juga mengirim utusan ke negeri China dengan membawa upeti. 

Namun maksud utama pengiriman utusan itu ialah untuk meminta stempel sebagai tanda pengakuan resmi dari Kekaisaran China.

Permintaan itu pun dikabulkan. Pemberian stempel itu membuktikan bahwa Kaisar Yung Lo memperlakukan Kerajaan Timur sejajar dengan Kerajaan Barat.

Hal ini merupakan pengakuan resmi Kaisar China kepada Kerajaan Timur lepas dari kekuasaan Kerajaan Barat. Tentu saja hal ini membangkitkan rasa tidak suka Kerajaan Barat. Tidak mengherankan kalau kemudian timbul ketegangan antara Kerajaan Barat dan Kerajaan Timur. 


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network