Candi Simping yang diperintahkan oleh Hayam Wuruk diperbaiki (Wikipedia/Istimewa)

Hal ini dimaksudkan demi kesesuaiannya dengan prasasti yang menandai pembangunan candinya. Selanjutnya dalam Pupuh 70 Nagarakretagama menceritakan bahwa, dua tahun sesudahnya Raja Hayam Wuruk kembali datang ke Simping untuk meresmikan arca perwujudan Raja Kertarajasa sebagai Haribara atau Ciwa-Wisnu. 

Kepedulian Hayam Wuruk terhadap Candi Simping yang berusia 50 tahunan rupanya merupakan bagian dari wajib keagamaan yang dijunjung tinggi, baik oleh pemerintah atau raja maupun oleh masyarakat. Selain candi - candi yang telah dikenal oleh masyarakat, ada beberapa candi kecil yang dibangun semasa Kerajaan Majapahit. 

Beberapa candi peninggalan Majapahit tersebar di wilayah Jawa Timur, seperti Candi Tegowangi yang ada di Kecamatan Plemahan, Kediri.

Candi Gambar Wetan yang ada di Kabupaten Blitar, Candi Bocok yang ada di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, dan Candi Pasetran yang ada di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Kemudian sejumlah candi lain seperti Candi Surowono di Kediri, Candi Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Candi Jedong di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, hingga Candi Boyolangu di Tulungagung, hingga Candi Kalicilik yang berada di Kecamatan Ponggok, Blitar. 

Menariknya, selain merenovasi candi-candi yang rusak, masa pemerintahan Majapahit juga membuat puluhan candi kecil di atas Gunung Penanggungan. Kebetulan Gunung Penanggungan disucikan dan menjadi bagian dari titik kosmologi atau titik sakral Kerajaan Majapahit.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network