Istana Kerajaan Majapahit menurut narasi Nagarakretagama (Foto: Istimewa)

Fakta terlepasnya daerah-daerah jajahan Majapahit menunjukkan bahwa Wikramawardhana tidak memiliki angkatan perang yang tangguh, sebagaimana sewaktu Tribhuwana Tunggadewi dan Hayam Wuruk memerintah. 

Tak heran bila pada buku "Perang Bubat 1279 Saka : Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit", disebutkan pasukan Majapahit kerap kalah perang ketika menghadapi kerajaan-kerajaan yang dahulunya merupakan daerah bawahan. 

Peta kekuasaan Kerajaan Majapahit yang membawahi banyak kerajaan. (Foto: Istimewa)

Pada masa pemerintahan Wikramawardhana misalnya, pasukan Majapahit mengalami kegagalan total saat menyerang Melayu.

Bahkan pasukan Majapahit diporak-porandakan oleh pasukan Melayu di suatu padang yang sekarang dikenal dengan Padang Sibusuk. Kata "Sibusuk" menggambarkan mayat-mayat pasukan Majapahit yang telah membusuk.

Selain menanggung kerugian atas terlepasnya beberapa daerah kekuasaan Majapahit, Wikramawardhana berhutang ganti rugi pada Dinasti Ming (Penguasa China). Sebagaimana disebutkan di atas, pihak China mengetahui kalau di Jawa ada dua kerajaan yakni Majapahit Barat dan Majapahit Timur. 

Karenanya Laksamana Cheng Ho segera dikirim sebagai duta besar untuk mengunjungi kedua kerajaan itu. Pada saat kematian Bhre Wirabhumi, rombongan Cheng Ho sedang berada di Majapahit Timur. Sebanyak 170 orang Cina itu ikut menjadi korban dalam peristiwa Perang Paregreg.


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network