Menurutnya, dampak langsung akibat perang Ukraina-Rusia hampir tidak ada. Sebab, nilai ekspor dan impor Jatim ke dua negara tersebut sangat kecil.
"Namun ada kemungkinan kenaikan harga minyak dunia dan kenaikan nilai tukar dolar yang dikhawatirkan mempengaruhi inflasi dalam negeri. Ini karena adanya kenaikan harga berbagai komoditas dan jasa," tuturnya.
Lebih jauh Adik menjelaskan, selain bisa menyebabkan kenaikan harga minyak dunia, perang Rusia dan Ukraina ini juga diperkirakan mengakibatkan naiknya nilai tukar USD terhadap rupiah. Sebab masyarakat dunia berpotensi membeli dolar.
"Pantauan saya posisi rupiah masih kuat. Semoga saja rupiah tetap perkasa dan tidak mengalami gejolak," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait