Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Perang Rusia-Ukraina dikhawatirkan mempengaruhi perekonomian tanah air. Sebab, bukan tidak mungkin harga minyak dunia akan naik, termasuk juga nilai tukar dolar Amerika Serikat. 

Saat ini Rusia merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar dunia. Terkendalanya pasokan minyak dari Rusia selama perang, besar kemungkinan menyebabkan harga minyak dunia naik. 

Karena itu Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) Adik Dwi Putranto mengimbau semua stakeholder tetap waspada dengan menjaga laju inflasi. Tujuannya agar kinerja ekonomi Indonesia, khususnya Jatim tidak kembali terkoreksi.

"Sehingga ada dua alternatif yang harus dipilih oleh pemerintah. Pertama menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri atau dengan meningkatkan subsidi," kata Adik, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, dampak langsung akibat perang Ukraina-Rusia hampir tidak ada. Sebab, nilai ekspor dan impor Jatim ke dua negara tersebut sangat kecil. 

"Namun ada kemungkinan kenaikan harga minyak dunia dan kenaikan nilai tukar dolar yang dikhawatirkan mempengaruhi inflasi dalam negeri. Ini karena adanya kenaikan harga berbagai komoditas dan jasa," tuturnya. 

Lebih jauh Adik menjelaskan, selain bisa menyebabkan kenaikan harga minyak dunia, perang Rusia dan Ukraina ini juga diperkirakan mengakibatkan naiknya nilai tukar USD terhadap rupiah. Sebab masyarakat dunia berpotensi membeli dolar. 

"Pantauan saya posisi rupiah masih kuat. Semoga saja rupiah tetap perkasa dan tidak mengalami gejolak," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network