SURABAYA, iNews.id - ASN dan Polwan Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim) mengenakan baju kebaya dalam melayani masyarakat. Kostum itu sengaja dipakai sebagai penghormatan atas peran dan jasa RA Kartini dalam memperjuangkan nasib perempuan Indonesia.
Kiprah dan perjuangan Kartini pula yang diharapkan menjadi inspirasi para polisi wanita Polda Jatim untuk lebih tangguh. Ini sesuai dengan tema "Refleksi Diri Menjadi Wanita Tangguh Berprestasi Untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik" yang diangkat Ditlantas Polda Jatim dalam peringatan Hari Kartini 2022.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, mengatakan, RA Kartini telah memberikan perubahan besar terhadap kaum perempuan. Karena berkat perjuangannya, perempuan tidak hanya melahirkan generasi bangsa, namun juga mengisi ruang pergerakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pesan Untuk para Polwan dan ASN polri Wanita jajaran Polda Jatim, Jadilah Kartini untuk hidupmu dan orang-orang di sekelilingmu. Majulah perempuan Indonesi" katanya.
Nico mengatakan, pejuangan pahlawan perempuan yang menjadi penyemangat bagi perempuan di indonesia tak lepas dari peran RA Kartini. Sebab, dia telah memperjuangkan kesetaraan gender antara wanita dan pria.
Saat ini, kiprah perempuan semakin maju dan mengisi semua sektor yang bukan saja untuk kaum adam, salah satunya di Polwan yang lahir pada 1 September 1948. Kini, dengan kemajuan teknologi, tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja,narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi laki-laki.
"Inilah bentuk emansipasi wanita yang bermakna kesamaan derajat antara wanita dan pria dalam segala pemenuhan hak sebagai warga negara," katanya.
Diketahui, pada rangka memperingati hari kartini Tahun 2022 Ditlantas Polda Jatim menyelenggarakan pelayanan ramah kepada masyarakat. Layanan ini dilakukan dengan menempatkan anggota Polwan di unit-unit layanan dengan menggunakan kebaya dan anjangsana ke anak yatim, serta angota Polwan yang sakit.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait