Di muka deretan gedung ini terdapat jalan yang membatasi alun-alun keraton dan gedung kompleks keraton. Di sebelah selatan panggung adalah balai prajurit tempat bermusyawarah para menteri, perwira, pendeta dari tiga aliran agama, para pembantu raja, kepala daerah, dan kepala desa baik dari ibu kota maupun dari luar pada tiap tanggal satu bulan caitra.
Di sebelah timur balai prajurit atau balai pertemuan menjulang rumah korban, bertiga-tiga mengelilingi kuil Siwa yang tinggi. Di sebelah selatannya ialah gedung bersusun tempat tinggal para wipra, di sebelah barat tempat tinggal para wipra membentang halaman berkaki tinggi.
Di sebelah utara kuil Siwa, berdiri tegak gedung sang Buddha. Atapnya bertingkat tiga, puncaknya penuh berukir. Di sebelah selatan balai pertemuan adalah balai agung manguntur, dengan lapangan watangan yang luas di belakangnya. Di tengah utara adalah penangkilan, tempat duduk para pujangga dan para menteri.
Bagian timur adalah tempat berkumpul para pendeta Siwa Buddha. Sedangkan di selatannya, tersekat pintu - pintu adalah paseban yang teratur rapi. Ini bertemu dengan jalan dari utara ke selatan pertemuan itu merupakan jalan simpang empat atau jalan silang ke bagian selatan alun-alun.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait