SURABAYA, iNews.id - Jumlah kasus kematian pasien Covid-19 di Provinsi Jawa Timur (Jatim), khususnya di Kota Surabaya, masih terus bertambah. Hal ini membuat perajin peti mati, khusus jenazah Covid-19 juga kebanjiran order.
Pemilik usaha perkayuan, Sutrisno mengaku, peningkatan pemesanan peti mati ini terjadi dari akhir bulan Desember 2020 hingga Januari 2021. Dalam sehari, dia harus bisa menyelesaikan peti mati antara 10-18 buah.
"Sebelumnya dalam sehari 6-8 peti. Akhir-akhir ini meningkat," kata Sutrisno di Surabaya, Selasa (19/1/2021).
Peti mati hasil produksi salah satu perajin di kawasan Menur Surabaya ini untuk memenuhi kebutuhan sejumlah rumah sakit rujukan khusus Covid-19.
Sutrisno mengatakan, khusus untuk Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, dalam sehari dia mengirim 12 peti. Sedangkan yang lainnya antara 6-8 peti.
Meskipun pesanan tidak pernah sepi, Sutrisno mengaku tidak pernah menaikkan harga jual. Apalagi, membuat peti bukan usaha utamanya. Dia hanya ingin membantu sesama dan memberikan pekerjaan bagi para tukang.
"Usaha saya yang utama itu perkayuan seperti membuat kusen, pintu dan sejenisnya. Kalau peti ini saya niatkan untuk sosial saja," tuturnya.
Lantas berapa harga peti mati dari perajin? Sutrisno menyebut angka yang cukup mengagetkan. Harganya jauh lebih lebih murah dari harga yang dipatok oleh rumah sakit pada umumnya.
"Semoga wabah Covid-19 ini segera hilang," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait