Erwin menambahkan, nantinya prioritas pemeriksaan WGS di laboratorium hanya diperuntukkan untuk yang pasien kritis berat, meninggal dunia, dan klaster penyebaran yang lebih dari 25 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Jadi tidak semua diperiksakan WGS. Sehingga nanti Omicron itu sifatnya proporsional. Jadi nggak semuanya diperiksa WGS untuk mendapatkan data Omicron atau bukan," tuturnya.
Sejauh ini dikatakannya, ada 108 kasus Covid-19 di Jawa Timur dimana Surabaya masih menduduki peringkat pertama kasus Omicron terbanyak, disusul dengan Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Madiun. Dimana kasus Covid-19 delta dan varian baru Omicron disinyalir masih penyumbang kasus Covid-19 di Jawa Timur.
"Sementara mayoritas varian Omicron, kedua Delta meskipun nggak banyak tetap ada. (Total, Omicron 108 kasus) sementara masih itu. Sementara mayoritas varian Omicron, kedua Delta meskipun nggak banyak tetap ada," tukasnya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait