MALANG, iNews.id - Kasus positif Covid-19 di Provinsi Jawa Timur (Jatim) melonjak. Menurut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, lonjakan ini karena masifnya pengetesan mandiri yang dilakukan masyarakat.
Dari catatan Satgas Penanganan Covid-19 dalam lima hari terakhir sejak 14 - 18 Juli 2021 terus bertambah. Bahkan hingga 35.796 kasus Covid-19, dengan angka tertinggi penambahan terjadi pada 15 Juli 2021 dengan 8.230 kasus tambahan.
"Hari-hari ini, kita menyaksikan ada lonjakan kasus positif secara eksponensial, itu karena ada peningkatan yang cukup signifikan dari masyarakat yang melakukan testing secara mendiri," kata Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau vaksinasi massal di Kota Malang, Minggu (18/7/2021).
Mantan menteri sosial ini menambahkan, pengetesan Covid-19 yang dilakukan di Jawa Timur bahkan naik enam kali lipat. Hal ini juga seiring kemudahan tes Covid-19 secara mandiri dengan metode swab antigen dan swab PCR.
"Setidaknya ada enam kali lipat dari masyarakat yang melakukan testing melalui swab PCR. Makin banyak yang testing, makin memungkinkan kita melakukan tracing," kata Khofifah.
Namun dengan makin banyaknya kasus Covid-19 yang terdeteksi diakui akan menambah okupansi rumah sakit rujukan Covid-19. Apalagi di Jawa Timur tingkat bed occupancy ratio (BOR) ini kasih stagnan dan belum terjadi penurunan.
"Kita melihat bahwa BOR, okupansi rumah sakit ternyata flat, BOR-nya flat, tetapi kelihatan hasil dari swab PCR menunjukkan peningkatan karena testing kita pada seminggu terakhir ini, meningkat sampai enam kali lipat," kata dia.
Sebagai informasi hingga Minggu petang 18 Juli 2021 terdapat 239.168 kasus Covid-19 di Jawa Timur. Rinciannya 42.408 kasus aktif atau menjalani perawatan 180.508 pasien dinyatakan sembuh, dan 16.252 kasus meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut 120.436 pasien Covid-19 di Jawa Timur bergejala dan 118.683 kasus tanpa gejala.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait