Menurutnya, keberadaan puskesmas sebagai garda depan penanganan Covid-19 tidak berjalan. Lantaran warga yang melakukan pemeriksaan di puskesmas tersebut langsung dirujuk ke RSUD Jombang.
"Padahal belum tentu semua Covid-19, ini kan menimbulkan keresahan di masyarakat. Coba lihat saja di puskesmas itu, ada tidak yang menjalani rawat inap? padahal kondisi RSUD penuh, kalau dirujuk semua ke sana tentunya tidak akan tertangani," ungkap Zainal.
Pascapenyegelan itu, Zainal mengaku sudah melapor ke Pemkab Jombang dan Dinkes Kabupaten Jombang.
Dia meminta agar pemerintah daerah mencopot Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo dr Nanik Purbawati dan mengganti dengan pejabat lain yang bisa berkoordinasi dengan pemerintah desa.
"Saya sudah minta ke Pemkab Jombang untuk mengganti kepala puskesmas, agar bisa bekerja sama dengan kami. Ini persoalan kepala puskesmas bukan soal rumah sehat. kita akan back up rumah sehat meskipun anggaran belum turun," kata Zainal.
Kepala Dinkes Kabupaten Jombang Subandriyah belum bisa memberikan banyak komentar perihal penyegelan Puskesmas Bandar Kedungmulyo oleh sejumlah kades.
Dia mengaku masih akan melakukan pengecekan ke bawah guna mengetahui secara detai persoalan yang melatarbelakangi aksi ini. "Ini saya akan mengecek ke lapangan dulu," kata Subandriyah singkat.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait