Kondisi Puskesmas Bandar Kedungmulyo Kabupaten Jombang usai disegel sejumlah kades, Selasa (3/8/2021). (Foto: MNC Portal/ Tritus Julan)

JOMBANG, iNews.id - Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang disegel sejumlah kepala desa (kades) di wilayah itu, Selasa (3/8/2021). Mereka kecewa dengan pelayanan kesehatan yang diberikan pihak puskesmas terutama terhadap para pasien Covid-19.

Aksi penyegelan itu dilakukan para kades sekitar pukul 08.00 WIB pagi. Tampak kades Bandar Kedungmulyo Zainal Arifin memasang rantai besi dan gembok pada gerbang masuk puskesmas.

Zainal mengungkapkan, aksi penyegelan ini sebagai bentuk protes karena pihak Puskesmas Bandarkedungmulyo tidak serius dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap warga. Utamanya dalam menangani pasien Covid-19 yang saat ini kian merajalela di Kota Santri.

"Saya segel supaya pemkab dan Dinas Kesehatan mengerti jika Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo ini tidak kooperatif dengan para kepala desa," kata Zainal.

Ada beberapa indikasi yang disebutkan Zainal perihal tidak kooperatifnya Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo dr Nanik Purbawati. Dia mencontohkan, ketika dr Nanik tidak pernah mengecek kondisi pasien positif Covid-19 yang saat ini melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

"Saat ini ada kebijakan rumah sehat. Rumah sehat ini kan butuh alat medis, nah alat medis yang tahu kan kepala puskesmas. Sampai kemarin saya rinci tabung oksigen ada, ternyata kosong semua. Kalau masyarakat butuh oksigen bagaimana?," katanya.

Padahal kebijakan rumah sehat ini merupakan kebijakan daerah guna mengurangi angka kematian akibat Covid-19. Namun di sisi lain, Zainal menganggap jika dr Nanik sulit untuk melakukan koordinasi. Kendati semua kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan rumah sehat sudah dipenuhi para Kades.

"Regulator oksigen kita belikan, katanya selang infus harus diganti, oke kita siapkan. Sampai saat ini kalau kita ajak bicara selalu bilang setandart aturan. Kepala desa ini bersusah payah agar masyakaratnya tidak meninggal. Kita upayakan semaksimal mungkin apa yang dibutuhkan masyarakat bisa terpenuhi," katanya.

Imbas kekecewaan itulah yang kemudian membuat Zainal dan seluruh Kades se-Kecamatan Bandar Kedungmulyo melakukan aksi penyegelen pintu masuk puskesmas.

Menurutnya, keberadaan puskesmas sebagai garda depan penanganan Covid-19 tidak berjalan. Lantaran warga yang melakukan pemeriksaan di puskesmas tersebut langsung dirujuk ke RSUD Jombang.

"Padahal belum tentu semua Covid-19, ini kan menimbulkan keresahan di masyarakat. Coba lihat saja di puskesmas itu, ada tidak yang menjalani rawat inap? padahal kondisi RSUD penuh, kalau dirujuk semua ke sana tentunya tidak akan tertangani," ungkap Zainal.

Pascapenyegelan itu, Zainal mengaku sudah melapor ke Pemkab Jombang dan Dinkes Kabupaten Jombang. 

Dia meminta agar pemerintah daerah mencopot Kepala Puskesmas Bandar Kedungmulyo dr Nanik Purbawati dan mengganti dengan pejabat lain yang bisa berkoordinasi dengan pemerintah desa.

"Saya sudah minta ke Pemkab Jombang untuk mengganti kepala puskesmas, agar bisa bekerja sama dengan kami. Ini persoalan kepala puskesmas bukan soal rumah sehat. kita akan back up rumah sehat meskipun anggaran belum turun," kata Zainal.

Kepala Dinkes Kabupaten Jombang Subandriyah belum bisa memberikan banyak komentar perihal penyegelan Puskesmas Bandar Kedungmulyo oleh sejumlah kades. 

Dia mengaku masih akan melakukan pengecekan ke bawah guna mengetahui secara detai persoalan yang melatarbelakangi aksi ini. "Ini saya akan mengecek ke lapangan dulu," kata Subandriyah singkat.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network