"Sekarang sulit. Harus gendong-gendongan lagi, sebab jembatan putus. Kemarin sebenarnya sudah buat tanggul untuk melindungi, tapi ikut jebol juga," kata salah seorang warga Ali Murtopo.
Ali mengatakan, pembangunan Jembatan Jugosari terkendala cuaca buruk. Akibatnya proses pengerjaan menjadi molor dan tak kunjung selesai.
Diketahui, selain sebagai akses warga untuk mengantar anak ke sekolah, Jembatan Jugosari juga sangat vital karena menjadi akses satu-satunya untuk mobilitas warga bekerja maupun membeli kebutuhan sehari-hari.
Kini tak kurang dari 250 kepala keluarga warga Dusun Sumberlangsep kembali harus bertaruh nyawa menyeberangi jalur lahar sembari menunggu proses perbaikan Jembatan Jugosari selesai.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait