Namun, dia mengakui jumlah jemaah yang datang melebihi ekspektasi pihaknya. Hal ini berimbas pada petugas yang kewalahan mengatur para jemaah.
"Karena kita tidak umumkan untuk melaksanakan salat Id, ternyata jemaahnya membeludak sehingga petugas kita agak kewalahan. Tapi secara umum tertib, secara umum protokol kesehatan bisa kita laksanakan," katanya.
Pihaknya memahami jemaah antusias untuk salat Id. Setidaknya ada 10.000 warga Bojonegoro yang datang. Umat sudah lama rindu melaksanakan salat Id berjemaah mengingat tahun lalu tidak menyelenggarakan salat Idul Fitri.
"Di sini perkiraan 10.000 karena memang mulai di dalam masjid sampai di dalam alun - alun itu penuh. Memang setiap tahun selalu seperti ini sebenarnya, cuma karena mungkin masyarakat sudah kangen dengan Idul Fitri, jumlahnua membludak karena tahun kemarin kita nggak melaksanakan itu," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait