Menteri Desa PDTT Halim Iskandar (kanan) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Foto: istimewa)

Khofifah mengatakan, hingga saat ini di Jatim terdapat sebanyak 522 UPK dengan jumlah dana bergulir yang dikelola sebanyak lebih dari Rp1,7 triliun. Seluruh UPK tersebut tersebar di 522 kecamatan di 29 kabupaten, dan memberikan manfaat kepada lebih dari 72.582 kelompok masyarakat (Pokmas).

“Dari 522 UPK tersebut, 147 UPK di antaranya bertransformasi menjadi BUMDesMa yang mengelola aset dana bergulir. Saat awal tahun 2015 sebesar Rp475,5 miliar dan berkembang menjadi Rp593,6 miliar pada tahun 2019,” ujarnya.

Menurut Khofifah, dengan transformasi menjadi BUMDesMa, maka perkembangan dana bergulir lebih terjamin. Selain itu ada kepastian hukum dari sisi kelembagaan.

Di Jatim, saat ini telah terbentuk 6.080 BUMDesa dengan beragam unit usaha. Beberapa di antaranya usaha simpan pinjam sejumlah 4.148 unit, dengan modal kerja yang dikelola sebesar Rp193,8 miliar dan telah memberikan kontribusi Pendapatan Asli Desa sebesar Rp8,2 miliar.

Bergulirnya keuangan di desa itu juga dijalin kerjasama dengan perbankan, PT Pos Indonesia, PT Mitra BumDesa Nusantara (MBR), Pertamina, dan Perguruan Tinggi. Di Jatim, BUMDesa juga menjadi mitra lumbung pangan dalam menyediakan bahan kebutuhan pangan dengan harga murah.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network