Jika dikalkulasikan 1 depa sekitar 1,829 meter maka total tinggi tembok keraton mencapai 9,145 meter dengan tebal mencapai 3,5 meter lebih.
Bahkan konon Sultan Amangkurat I masih meminta agar tembok yang dibangun ditambahkan suatu perisai di atasnya setinggi dada. Banyaknya bahan yang diperlukan membuat setiap hari pejabat kerajaan selalu melakukan pembicaraan untuk proses pembangunan ini.
Pada Babad Sangkala disebutkan pula Sitinggil bagian bawah dibangun dengan batu. Setelah itu dikumpulkan papan - papan untuk Sitinggil, tentunya untuk mendirikan suatu apilan. Pada tahun 1574 J (mulai 14 Desember 1651) bagian witana, atau anjungan di Sitinggil, jadi memang diperbarui.
Selanjutnya diberitakan oleh Babad Sangkala sebelum tahun 1576 J (mulai 22 November 1653) tentang pengambilan batu untuk karadenan, yaitu kediaman untuk putra mahkota.
Putra mahkota mungkin ketika itu masih bernama Raden Mas Kuning. Karena waktu itu sedang dicarikan seorang istri baginya, maka suatu kediaman yang tersendiri tentunya akan bermanfaat sekali. Akhirnya pada tahun 1585 J (mulai 15 Agustus 1662) dibangun pula sebuah bangsal di lapangan Srimenganti.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait