Di persidangan, Lucia de Coenja, perempuan India, istri Anthonij de Coenja, yakni seorang mardijker di Batavia telah memberikan kesaksian yang memberatkan.
“Aku telah diperintahkan oleh Catrina untuk meracuni Grietgen dengan memasukkan racun dalam sayur. Catrina menginginkan suami Grietgen, Andries. Supaya Andries jatuh cinta Catrina mengiriminya air yang telah diberi mantra pengasihan,” kata Lucia.
Dalam kasus itu, selain perzinahan Catrina juga dituduh melakukan pencurian dengan memanfaatkan anak-anak perempuan para budaknya. Dengan bukti-bukti kuat di persidangan, yakni terutama yang dikemukakan Dewan Legislatif, hukuman buat pezina dijatuhkan.
Catrina dihukum berat sebagaimana hukuman para pezina lainnya. Kepala seorang yang terbukti berzina dibenamkan ke dalam tong berisi air, diikat pada tiang dan lantas dicekik sampai mati.
Pada bagian wajah mereka diberi cap di mana semua harta kekayaan yang dimiliki juga disita. Hanya saja, aparat penegak hukum masa VOC Belanda tidak pernah mengungkap alasan perzinahan yang terjadi saat itu. Apakah murni karena kebutuhan seks yang tidak pernah terpuaskan oleh pasangan atau terdapat alasan lainnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait