MALANG, iNews.id - Handphone istri guru SD yang bunuh diri di Malang sudah diperiksa. Hasilnya polisi tidak menemukan adanya ancaman atau intimidasi terhadap keluarga WE.
"(Handphone istri korban) Sudah kita cek, tidak ada petunjuk terkait masalah kewajiban keuangan si korban normal seperti biasa. (Tekanan dan intimidasi ke keluarga korban) tidak ada, jadi yang saya sampaikan yang sesuai hasil pemeriksaan tidak ada," ucap Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, Rabu (20/12/2023) di Mapolres Malang.
Namun sejauh ini kepolisian belum menemukan ponsel milik WE yang disebut anak sulungnya K, sempat rusak. Bahkan dari keterangan saksi-saksi yang diperiksa, ada indikasi kerusakan ponsel WE memang benar adanya.
"Masih belum ketemu, Jadi kemarin pun kami laksanakan kegiatan olah TKP pun kami ulang, kami cek dari lemari-lemari, laci-laci disaksikan dengan Polsek, kami ulang, juga belum ketemu di rumah," tuturnya.
"Jadi ada beberapa saksi, dari 12 orang itu menyampaikan bahwa, kalau yang pertama menyampaikan anaknya kalau hari Minggu bapaknya handphonenya sudah rusak, ada saksi yang menyampaikan bahwa hari Senin pagi itu handphonenya sudah centang satu, habis itu tidak ada kabar lagi," katanya.
Kepolisian juga telah menambah saksi-saksi yang dimintai keterangan dari sebelumnya 7 orang, menjadi 12 orang. Penambahan saksi-saksi yang diperiksa itu berasal dari rekan kerja korban dan orang yang disebut mengutangi guru SD ini. Hasilnya memang tak ada ancaman, bahkan indikasi jeratan pinjaman online (pinjol).
"Sementara tidak ada, yang mengarah ke pinjol pun tidak ada, padahal kita mencoba untuk menarik hal-hal seperti itu biasanya kan kalau pinjol teman-teman itu kan diteror, ini nggak ada. Tidak ada, jadi yang saya sampaikan yang sesuai hasil pemeriksaan tidak ada. Dan saya lihat itunya juga tidak ada," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait