SURABAYA, iNews.id - Korban kekerasan seksual MH (41) mencabut laporan atas suaminya Aiptu AR. Laporan itu sebelumnya dibuat gegara Aiptu AR mengajak teman sesama anggota polisi untuk menyetubuhinya.
Informasi yang dihimpun, laporan itu dicabut atas pertimbangan kondisi psikis anak mereka. Pasalnya, sejak mencuatnya kasus tersebut, anak mereka tidak masuk kuliah dan sekolah karena malu kepada teman-temannya.
Pencabutan laporan dalam bentuk aduan masyarakat (dumas) itu dicabut pada Senin (9/1/2023) malam.
Kuasa hukum MH, Subaidi, mengatakan, MH kasihan dengan kedua anaknya yang masih duduk dibangku SMA dan ada yang kuliah.
Keduanya kerap mendapatkan pertanyaan dari temannya mengenai masalah yang dihadapi orang tuanya.
Pencabutan dumas ini, kata dia, juga didasari bahwa pihak keluarga pelapor sudah melakukan pertemuan dengan keluarga terlapor. Hasilnya, kedua belah pihak menyepakati bahwa masalah ini akan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Dari pihak keluarga telah memaafkan, terutama dari pelapor sendiri sudah memaafkan. Disamping itu, anak mereka (MH dan Aiptu AR) malu kepada teman-temannya, karena menjadi cemoohan," kata kuasa hukum MH, Subaidi, Selasa (10/1/2023).
Dia menambahkan, kliennya juga sudah puas dengan proses yang ada saat ini. Apalagi akibat kasus tersebut, Aiptu AR sudah mendekam di tahanan Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan. "Cukup puas sudah memberikan sanksi sosial, yaitu terlapor ditahan di Mapolda Jatim," tandas Subaidi.
Sebelumnya, MH melaporkan Aiptu AR atas perkara dugaan kekerasan seksual, pemerkosaan, narkoba hingga pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Tak cuma suaminya, MH juga melaporkan dua oknum anggota polisi Polres Pamekasan. Masing-masing MHD dan H.
H dilaporkan atas perkara ITE karena mengirimkan gambar alat vital kepada Aiptu AR yang mana gambar itu oleh Aiptu AR ditunjukkan kepada MH dengan maksud bahwa H ingin menyetubuhi MH. Sementara MHD dilaporkan dalam perkara pemerkosaan karena ikut menyetubuhi paksa MH yang bukan istrinya.
Kejadian tersebut berlangsung sejak 2015 hingga 2022. Aiptu AR, juga diduga sering mengonsumsi narkotika sebelum melakukan hubungan intim. Aiptu AR bahkan sering mengajak teman polisi hingga warga biasa untuk meniduri istrinya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait