Disisi lain, Khofifah melihat, adanya media sosial (medsos) setiap orang bisa menjadi pewarta. Setiap orang bisa memproduksi, menyunting, mereproduksi, dan menyebarkan informasi. Namun sayangnya tidak semua orang memahami betul KEJ.
Kondisi ini, lanjut Khofifah, diperparah dengan tingkat literasi digital masyarakat kita yang kurang.Sehingga dengan mudahnya percaya dengan kabar yang tidak tahu asal usulnya tanpa melakukan cek dan ricek. Alhasil, di media sosial banyak sekali bertebaran kabar hoax dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa.
Maka dari itu, kata dia, selain terus berevolusi seiring perkembangan teknologi, media juga harus bekerja kerja "membanjiri" kanal dan platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan, dan mempererat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
"Jangan sampai media justru mengikuti arus dengan menghadirkan konten-konten yang sekedar mengejar viral, membangun ketakutan dan pesimisme," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait