TRENGGALEK, iNews.id - Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini memperingati Hari Lahir Pancasila 2023 dengan menggelar Workshop 100 Kader Perempuan SEPEDA KEREN (Sekolah Perempuan Anak, Difabel dan Kelompok Rentan). Workshop ini memiliki misi untuk mengatasi stunting di Kabupaten Trenggalek.
Sebagai Ketua TP-PKK Kabupaten Trenggalek, Novita sadar betul bahwa perannya menjadi sangat strategis sebagai mitra pemerintah, dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ektreem di Kabupaten Trenggalek.
Menurutnya, jika memahami gagasan besar Bung Karno dalam melahirkan Pancasila, Novita mencoba turut menggelorakan kembali spirit juang Pancasila dalam Implementasi kehidupan generasi saat ini.
“Pancasila adalah dasar negara yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap ketidakadilan ekonomi yang berujung pada terciptanya kemiskinan. Penekanan angka kemiskinan harus dilakukan dengan berbagai pendekatan intervensi disektor pendidikan, dan pada sektor kesehatan," katanya.
Seperti diketahui, nama Pancasila disusun dari kata 'Panca' dan 'Sila'. Panca berarti 'lima', sedangkan Sila memiliki arti 'prinsip' atau 'asas'. Lima prinsip dasar inilah yang menjadi pedoman ideologi Nasional Indonesia.
Sejarah Pancasila bermula dari kekalahan Jepang saat Perang Pasifik pada Juli 1944 silam. Seperti dilansir dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP-RI), Jepang yang mengalami kekalahan, kemudian berusaha mendapatkan hati masyarakat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan.
Tidak hanya itu, Jepang juga membentuk sebuah lembaga yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Lembaga ini dikenal dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa, merupakan mahakarya Bung Karno. Pancasila adalah titik keseimbangan antara ilmu dan amal, antara nasionalisme dan internasionalisme, antara asas demokrasi dan musyawarah/mufakat, serta antara pembangunan dan keadilan sosial.
Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada 29 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In yang kini dikenal dengan nama Gedung Pancasila. Sidang tersebut berlangsung pada 29 Mei - 1Juni 1945.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, rumusan Pancasila tersebut akhirnya berhasil dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan disahkan sebagai dasar negara dalam Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 oleh Soekarno.
Oleh karena itu, 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tanggal tersebut turut menjadi peringatan besar yang dilaksanakan di berbagai instansi, dengan upacara bendera maupun kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya.
Maka dalam peringatan Hari Lahir Pancasila ini, Novita mengajak berbagai pihak bergotong royong dalam membangun Kabupaten Trenggalek, salah satunya dalam bidang kesehatan. Hal ini sebagaimana prinsip dan nilai dasar Pancasila sebagai fundamental Negara Indonesia.
"Masyarakat susah mengerti informasi tentang pendidikan kalau asupan yang dilihat, didengar, dan dimakan itu tidak bergizi untuk kesehatan tubuh. Tubuh yang sehat sudah pasti mengajak jiwa ikut sehat,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Trenggalek tercatat meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terbaik Nasional dalam Penanganan Stunting pada 2019 hingga 2022.
Angka stunting Kabupaten Trenggalek pada 2019 mencapai 13,4 persen, kemudian turun menjadi 11,4 persen pada 2020. Lalu, pada 2021 kembali turun menjadi 9,7 persen. Hingga pada 2022 mencapai angka 7.9 persen, dan pada bulan timbang Februari 2023, angka stunting Trenggalek tercatat hanya 6,7 persen.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait