Dia mensinyalir, tidak menutup kemungkinan kasus yang terjadi di Tulungagung itu adalah fenomena puncak gunung es.
"Banyak kasus seperti ini terjadi di sekolah-sekolah di daerah yang lain, tapi karena tidak terekspose jadi tidak diketahui publik. Kami meminta pihak Kementerian Pendidikan Nasional untuk mencermati dan memantau di lapangan dan segera menindak jika terjadi kasus-kasus seperti ini," ujarnya.
Seperti diberitakan, salah satu sekolah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menjadi viral di media sosial akibat sebuah foto kuitansi yang menunjukkan harga seragam sekolah.
Pada kuitansi itu harga seragam sekolah ditambah atribut mencapai Rp2,3 juta, sehingga dikeluhkan seorang wali murid sekolah tersebut. Dalam foto kuitansi itu, nominal Rp2,36 juta merupakan harga untuk 10 macam seragam.
Rinciannya, 1 setel kain seragam abu-abu putih Rp359.400, 1 setel kain seragam pramuka Rp 315.850, 1 setel kain seragam batik Rp383.200, 1 setel kain seragam khas Rp440.550, jas almamater Rp 185.000, kaos olahraga Rp130.000, ikat pinggang Rp36.000, tas sekolah Rp210.000, atribut Rp140.000 dan jilbab Rp160.000. Disebutkan bahwa seragam pun masih dalam bentuk kain dan belum dijahit.
Editor : Ahmad Antoni
partai perindo seragam sekolah jawa timur yerry tawalujan Kabupaten Tulungagung kementerian pendidikan sekolah menengah atas harga
Artikel Terkait