"Jadi semua daerah kalau ada siswa pak ada gelut lansung cepat penanganannya. Selama ini kami tidak pernah menerima laporan adanya kenakalan dari siswa-siswa, wajar kalau rebutan pulpen rebutan itu wajar anak-anak kelas 1,2, itu wajar," tuturnya.
Sedangkan kejadian yang dialami MW baru diketahui sekolah setelah ada Bhabinkamtimas Polres Malang yang datang ke sekolah pada Sabtu esoknya (12/11/2022). Dari laporan itu diketahui kejadiannya ternyata berada di luar area sekolah tepatnya di Bendungan Sengguruh, yang berlokasi sekitar 300 meter ke selatan sekolah.
"Tahunya dari Bhabinkamtibmas datang hari Sabtu, bilang pak ada pengeroyokan siswa njenengan di Bendungan Sengguruh, bendungan itu di luar area sekolah, bukan di area sekolah," katanya.
Diketahui, bocah SD di Kabupaten Malang dianiaya oleh kakak kelasnya, Jumat (11/11/2022). Korban diseret dari sekolahnya di SDN Jenggolo, lalu dieksekusi bermai-ramai.
Setelah itu korban ditinggalkan begitu saja sebelum akhirnya ditemukan pencari rumput yang membantunya menyeberangkan kembali ke sekolah. Akibat kejadian itu korban mengalami pusing dan mual, hingga akhirnya koma.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait