Selanjutnya, pengidap fetish biasanya membuat fungsi sosial dan pribadinya terganggu. Hal ini membuat pengidap fetish biasanya tidak bisa beraktivitas dengan berinteraksi sosial secara normal dengan orang lain dan lingkungannya.
"Kemudian juga adanya tekanan pribadi yang dirasakan penderita, bahwa tertekan kemudian tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik," ucapnya.
Menariknya, dari hasil kajian dan penelitian fetish ini mayoritas dialami oleh para laki-laki lantaran faktor kejantanan tadi. Ketidakpuasan terhadap dorongan seksual itu bisa mempengaruhi kejiwaan pengidap fetish.
"Fetish itu sendiri biasanya sering dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Dilihat dari penyebabnya adalah memang kejantanan, bahwa mungkin dia merasa nggak jantan, sehingga beralih atau mengalihkan dengan benda mati, yang di mana dia bisa melakukan kontrol terhadap benda mati tersebut," katanya.
"Dengan memilih mengalihkan benda-benda yang mati tadi untuk sebagai dorongan seksual ini akan melindungi dirinya atau mengimbangi perasaan ketidakmampuannya," ucapnya lagi.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait