Dia juga menyoroti bagaimana pelanggaran pemilu dan berdemokrasi terpampang nyata di depan mata. Tapi lembaga-lembaga negara yang muncul dari proses reformasi, seolah-olah tak berdaya dikendalikan penguasa yakni Presiden Joko Widodo.
"Rasanya sakit orang seperti saya, melihat demokrasi dibuat mainan, termasuk KPK, termasuk KPU, termasuk Bawaslu dibuat mainan saja," katanya.
Bahkan parahnya, kelahiran Mahkamah Konstitusi (MK) yang hadir dari semangat reformasi itu pun dijadikan ajang permainan elite politik untuk menguntungkan salah satu pasangan. Buktinya dengan mengubah aturan perundang-undangan pemilu demi memuluskan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dampingi Prabowo Subianto.
"Mahkamah Konstitusi sekarang sudah dijadikan mainan, diobok-obok dan diubah aturan mainnya. Pemilu 2024 yang damai tapi rusak, rusaknya bukan dari coblosan tapi dimulai dari MK," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait