MALANG, iNews.id - Efek gas air mata saat tragedi Kanjuruhan ternyata belum sepenuhnya hilang. Sampai hari ke-12, ratusan Aremania yang terkena gas air mata masih mengeluhkan kondisi mata yang merah.
Atas kondisi ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang pun turun tangan. Mereka memfasilitasi seluruh korban untuk mengobatkan matanya ke rumah sakit maupun klinik khusus mata.
Bupati Malang Sanusi mengatakan, jumlah korban tragedi Kanjuruhan yang mengeluhkan kondisi matanya cukup banyak. Karena itu, pihaknya akan membantu pengobatan.
"Bagi yang merasa ada keluhan di mata akibat gas air mata, mulai besok sudah bisa dilakukan pengobatan di eye center yang ada di Kota Malang yang ada di Jalan Cipto, di Kepanjen di Dilem, di Singosari Ken Dedes," ucap Sanusi, Selasa malam.
Langkah itu disebutnya, bukan untuk korban yang berasal dari Kabupaten Malang saja, tapi untuk dua wilayah lain di Malang Raya, yakni Kota Malang dan Kota Batu. Bahkan politisi PDI Perjuangan ini memastikan biaya pengobatan ini ditanggung oleh Pemkab Malang.
"Kemudian dari Pemkab Malang untuk berupaya membantu, dan itu berlaku untuk Malang Raya, walaupun kota nanti semuanya yang menanggung pembiayaan dan sepenuhnya Kabupaten Malang, karena kejadiannya ada di Kabupaten Malang," ujarnya.
Sejauh ini diakui Sanusi memang belum ada data pasti terkait korban tragedi Kanjuruhan yang mengeluhkan sakit di mata. Tetapi khusus di Kabupaten Malang pihaknya telah menginstruksikan kepada camat dan kepala desa untuk mendata dan sekaligus mengantar para korban ke Kepanjen.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait