“Di Trenggalek misalnya, ada beberapa madrasah yang tidak punya MCK (kamar mandi). Bahkan ada yang gedungnya masih numpang. Nah, yang seperti ini perlu diperhatikan. Sebab, keberadaan madrasah diniyah ini penting sekali,” katanya.
Kholiq mencontohkan, ada banyak guru diniyah ini diminta mengajar agama di Sekolah Dasar (SD). Penyebabnya karena banyak guru SD yang pensiun dan belum ada rekrutmen lagi. “Jadi guru agama di SD ini sangat bergantung dari madrasah diniyah,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan beasiswa pendidikan sebesar Rp11,3 miliar untuk guru madrasah diniyah (madin). Anggaran tersebut untuk kebutuhan 850 guru madin yang tersebar di seluruh Jatim.
“Bantuan ini berkaitan dengan kesempatan meningkatkan kompetensi akademik bagi para pendidik di madrasah diniyah. Agar mereka memperoleh pendidikan di level perguruan tinggi,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait