TRENGGALEK, iNews.id – DPRD Jawa Timur (Jatim) berharap pemerintah provinsi ikut intervensi dalam pembangunan madrasah diniyah di kabupaten/kota. Harapannya, madrasah diniyah terus berkembang semakin baik.
“Jumlah madrasah diniyah di Jatim sangat banyak. Satu desa bisa sampai 10. Sayangnya, banyak madrasah diniyah yang belum punya gedung. Kalaupun ada infrastrukturnya kurang memadai,” kata anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jatim M Kholiq, sesai reses III, Senin (29/11/2020).
Kholiq mengatakan persoalan infrastruktur madrasah diniyah selalu menjadi keluhan warga saat reses. Sebab, selama ini bantuan dari pemerintah/kabupaten sangat minim. “Harapan mereka, provinsi bisa membantu,” ujarnya.
Kholiq mengatakan, keinginan itu disampaikan karena Provinsi Jatim punya dana hibah yang disalurkan lewat Jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat). Harapannya, jasmas tersebut bisa mengakomodasi kebutuhan fasilitas pendidikan di daerah-daerah
“Karena jasmas sifatnya politik dan mutlak maka bisa disalurkan,” ujarnya.
Kholiq mengakui bahwa kepedulian provinsi terhadap madrasah diniyah selama cukup besar. Hal itu dibuktikan dengan adanya insentif untuk para guru. Namun, harapannya, kepedulian tersebut ditambah dengan ikut membantu infrastruktur madrasah.
“Di Trenggalek misalnya, ada beberapa madrasah yang tidak punya MCK (kamar mandi). Bahkan ada yang gedungnya masih numpang. Nah, yang seperti ini perlu diperhatikan. Sebab, keberadaan madrasah diniyah ini penting sekali,” katanya.
Kholiq mencontohkan, ada banyak guru diniyah ini diminta mengajar agama di Sekolah Dasar (SD). Penyebabnya karena banyak guru SD yang pensiun dan belum ada rekrutmen lagi. “Jadi guru agama di SD ini sangat bergantung dari madrasah diniyah,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan beasiswa pendidikan sebesar Rp11,3 miliar untuk guru madrasah diniyah (madin). Anggaran tersebut untuk kebutuhan 850 guru madin yang tersebar di seluruh Jatim.
“Bantuan ini berkaitan dengan kesempatan meningkatkan kompetensi akademik bagi para pendidik di madrasah diniyah. Agar mereka memperoleh pendidikan di level perguruan tinggi,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait