2. Perang Kerajaan Panjalu dan Jenggala
Kerajaan Panjalu dan Jenggala merupakan dua kerajaan yang berada di kawasan Mataram Kuno. Perang ini diketahui terjadi karena perebutan kekuasaan dalam takhta Kahuripan.
Melansir Okezone, raja Kahuripan yang kala itu memimpin, Airlangga, berniat mewariskan takhtanya kepada putri mahkota bernama Sanggramawijaya Tunggadewi. Namun, Tunggadewi memilih untuk menimba ilmu batin dan tidak ingin menjadi pemimpin.
Mengetahui keinginan tersebut, Airlangga meminta saran kepada Mpu Bharada dan akhirnya memutuskan untuk membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua, Panjalu atau Kediri dan Jenggala, kepada kedua putranya.
Sri Samarawijaya berhak atas kekuasaan di Panjalu, sedangkan Mapanji Garasakan diamanahi kekuasaan di Jenggala. Sayangnya, kedua putra raja ini berselisih hingga mengakibatkan perang.
Dalam perang ini, kedua belah pihak sama-sama memperebutkan wilayah. Perang memuncak ketika Raja Airlangga wafat. Perang ini berlangsung selama 60 tahun dengan kemenangan Kerajaan Panjalu.
3. Perang Paregreg
Selanjutnya, ada Perang Paregreg yang terjadi selama dua tahun, yakni 1404 sampai 1406. Perang ini terjadi antara istana barat Majapahit pimpinan Wikramawardhana dengan istana timur Majapahit yang dipimpin oleh Bhre Wirabhumi.
Perang Paregreg dimulai dari pemberontakan yang dilakukan Bhre Wirabhumi, yang kemudian menjadi salah satu faktor kemerosotan Majapahit.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait