Kericuhan kedua terjadi di antara kelompok mahasiswa. Pemicu konflik internal ini, munculnya dua tuntutan tambahan yang tidak disepakati sebelumnya.
Akibatnya, elemen mahasiswa dari HMI dan GMNI memilih keluar dari barisan dan melanjutkan aksi secara terpisah di depan Polres Bangkalan.
Sementara tiga kelompok lainnya tetap bertahan di halaman DPRD. Dalam aksinya, mahasiswa menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya pengusutan tuntas kasus tewasnya driver ojol, Affan Kurniawan dan mendesak pengesahan UU Perampasan Aset koruptor.
Meski sempat terjadi ketegangan, aparat keamanan mengapresiasi mahasiswa karena aksi tetap berlangsung damai dan tidak berujung anarkistis.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas dan keamanan lingkungan.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait